Rabu, 01 November 2017

Pengungkit


Tuas (lever,dalam Bahasa Inggris) atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu (fulcrum), titik gaya (force), dan titik beban (load) yang divariasikan letaknya

Tuas terdiri atas sebuah batang yang berputar pada sebuah titik tetap yang disebut titik tumpu. Contoh tuas yang paling sederhana adalah sebuah tongkat.

Tuas/ pengungkit dibedakan menjadi 3 golongan/ jenis antara lain :

1. Tuas jenis 1

2. Tuas jenis 2

3. Tuas jenis 3

Ketiga jenis tuas/ pengungkit tersebut mempunyai ciri masing-masing. 

1. Tuas/ Pengungkit jenis 1

Apabila kita akan mencabut paku, akan mudah dilakukan jika kita menggunakaan suatu alat daripada memakai tangan kosong.Untuk itu diperlukan suatu alat yang disebut palu pencabut paku atau Kakak tua. 

Tuas jenis pertama memiliki ciri-ciri titik tumpu berada di tengah. Misalnya titik tumpu berada di antara beban dan kuasa atau titik tumpu berada di antara kuasa dan beban. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar.

Contoh tuas atau pengungkit jenis pertama adalah gunting, linggis, palu pencabut paku, tang, dan mainan jungkat-jungkit

2. Tuas/ Pengungkit jenis 2

Tuas jenis ke- 2 mempunyai ciri titik beban berada di tengah. Jadi beban terletak di antara titik tumpu dan kuasa atau beban terletak di antara kuasa dan titik tumpu.

Perhatikan gambar gerobak dorong rodaa satu di samping. Pasir yang ada diatas gerobak tersebut merupakan titik beban, sementara titik kuasa terletak pada lokasi tangan pendorong dan titik tumpu terdapat pada ban yang terdapat di bawah gerobak

Contoh tuas jenis kedua dalam kehidupan sehari-hari adalah gerobak dorong, alat pembuka tutup botol minuman, alat pemecah kemiri, alat pengambil gorengan.

3. Tuas/ pengungkit jenis 3

Pada tuas/ pengungkit jenis 3 titik kuasa terletak diantara titik beban dan titik tumpu.

Pada penggunaan sekop disamping, maka yang melakukan gaya (kuasa) posisi terletak di tengah, sementara beban terdapat diujung dan titik tumpu terletak pada ujung satunya atau atas.

Contoh tuas jenis ketiga adalah orang yang sedang mengangkat barbel, orang yang sedang menyapu, orang yang sedang memancing, orang yang sedang menggunakan sekop, orang yang sedang mencangku

Teori pesawat sederhana

untuk mempermudah dalam mengerjakan berbagai pekerjaan, kita dapat menggunakan peralatan. Misalnya ketika ingin menimba air, kita bisa memanfaatkan katrol untuk menarik ember yang berisi air. Untuk membuka tutup botol, kita dapat menggunakan alat pembuka botol, dan juga ketika memotong sesuatu, kita bisa menggunakan gunting atau pisau. Semua alat-alat itu disebut pesawat. Jadi, pesawat adalah alat-alat yang dapat memudahkan dan mempercepat pekerjaan manusia. Karena bentuk dan penggunaannya sederhana, maka dinamakan pesawat sederhana.

 Pesawat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1.    Pesawat Rumit

Pesawat rumit adalah pesawat yang tersusun atas gabungan beberapa pesawat sederhana. Contohnya mesin cuci, komputer, blender, dan sebagainya.

2.    Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah pesawat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan yang disusun secara sederhana. Contohnya obeng, palu, katrol, gunting, dan sebagainya.

Jenis pesawat sederhana

Ada empat jenis pesawat sederhana, yaitu :

1.    Pengungkit (tuas)

Pengungkit disebut juga tuas. Contoh peralatan yang menggunakan prinsif kerja pengungkit antara lain : gunting, pemotong kuku, timbangan, dan jungkat-jungkit.

Pengungkit memiliki bagian-bagian, yaitu :

a.    Titik tumpu

Titik tempat batang ditumpu

b.    Titik kuasa

Titik tempat diadakannya kuasa (gaya)

c.    Titik beban

Titik tempat bekerjanya beban

Berdasarkan letak beban, kuasa, dan penumpunya tersebut, pengungkit dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :

a.    Pengungkit golongan satu

Titik tumpu terletak diantara titik beban dan titik kuasa.

Contohnya : tang, gunting, pemotong kuku, catut paku, timbangan, dan jungkat-jungkit.

b.    Pengungkit golongan dua

Titik beban terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa.

Contohnya : kereta sorong/gerobak, pemecah kemiri,  pembuka kaleng, pemotong kertas,

c.    Pengungkit golongan tiga

Titik kuasa terletak diantara titik tumpu dan titik beban.

Contohnya : sapu, sekop, pinset, dan stapler.

2.    Bidang Miring

Bidang miring merupakan suatu alat atau bidang dengan permukaan miring. Salah satu jenis bidang miring adalah tangga. Tangga merupakan pesawat sederhana jenis bidang miring yang digunakan untuk memudahkan mencapai tempat yang tinggi.

Dengan menggunakan bidang miring, kita dapat memperkecil gaya yang diperlukan dan dapat menghemat tenaga ketika menempuh jarak yang akan dilalui. Prinsip  bidang miring juga diterapkan pada jalan di daerah pegunungan yang dibuat berkelok-kelok. Kendaraan tidak cukup bertenaga untuk mendaki lereng yang curam. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga dapat mengurangi tenaga yang diperlukan untuk mencapai ketinggian dan jalan lebih mudah didaki.

Bidang miring juga mempermudah dalam memindahkan benda-benda yang berat. Misalnya memindahkan peti ke dalam truk. Contoh lain yang menggunakan prinsip kerja bidang miring yaitu pisau, pahat, sekrup, paku, kapak, dan baut. Bagian tajam pada benda-benda tersebut merupakan bidang miring.

3.    Katrol

Katrol merupakan pesawat sederhana yang  memudahkan kita untuk mengambil air dari dalam sumur. Dengan katrol, kita dapat menarik ember yang berisi air dengan lebih mudah.

Katrol, menurut penggunaanya dibedakan menjadi 4, yaitu :

1.    Katrol tetap

Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berubah saat digunakan.

Contohnya katrol sumur timba, dan katrol pada tiang bendera.

2.    Katrol bebas

Katrol bebasmerupakan katrol yang posisinya berubah saat digunakan.

Contohnya katrol pada alat pengangkatan peti kemas.

3.    Katrol majemuk (ganda)

Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas yang dihubungkan dengan tali.

4.    Katrol rangkap

Katrol rangkap terdiri dari lebih dari satu katrol yang disusun sejajar

4.    Roda berporos

Roda berporos merupakan pesawat sederhana yang digunakan untuk memudahkan memindahkan suatu benda. Roda mempermudah pekerjaan. Dengan adanya roda kita bisa mengendarai sepeda. Contoh alat yang memanfaatkan roda berporos antara lain stir mobil, sepeda motor, tombol pintu, dan gerobak.

Adapun prinsip kerja roda berporos, yaitu semakin besar roda, gaya yang digunakan kecil. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil roda, gaya yang diperlukan besar.